--> Lowongan Kerja | Griya Ide dan Ilmu

Indahnya Berbagi Ilmu dan Ide

Selamat Datang Semoga Bermanfaat

Rabu, 17 Juli 2013

Lowongan Kerja

| Rabu, 17 Juli 2013

Lowongan Dari Allah Ta’ala

Apa yang harus kita lakukan dengan sebuah pengecualian? Ini pertanyaan yang mendasar, sebab pengecualian adalah keputusan Allah yang diambil setelah Dia melakukan generalisasi terhadap seluruh manusia. Dalam hal kerugian, misalnya, Allah berfirman innal insana lafi khusr (sesungguhnya manusia dalam keadaan rugi). Kalimat ini mencerminkan generalisasi Allah terhadap kita, sekaligus juga peringatan bahwa siapa saja, sepanjang dia manusia, memiliki potensi merugi. Begitu juga ketika Allah memukul rata manusia sebagai mahluk dengan anugrah penciptaan yang ahsani taqwim (sebaik-baik penciptaan) seraya kemudian mencampakkannya ke asfala saafiliin (jurang neraka).

Pengecualian yang kemudian Dia lakukan adalah dengan pertama-tama menyebutkan ciri-ciri—dan pada umumnya ciri-ciri itu seragam: illadziina aamanuu (kecuali orang-orang yang beriman). Inilah yang membuat pertanyaan di awal Catatan  ini terasa mendasar, sebab pengecualian menyangkut secara langsung nasib jangka panjang umat manusia. Apalagi, setelah mengetahui efek generalisasi itu, pertanyaan itu memberikan turunan yang menukik tajam: termasuk kemanakah kita dikelompokkan? Apakah kita ada di dalam pengecualian itu; atau sebaliknya? Terasa makin berat saja pengecualian itu sebab Allah tidak spesifik menyebutkan ciri komunitas kekecualian itu. Kata kuncinya hanya iman dan amal saleh. Ini berarti siapa pun bisa dikecualikan dan bisa juga tidak. Dengan demikian, pengecualian itu adalah “lowongan” dari Allah kepada kita. Apakah kita sanggup memenuhi kualifikasi yang diinginkan-Nya atau tidak?
Nah, mumpung lowongan dari Allah belum ditutup, mari kita mengirimkan lamaran.

Mengapa lowongan itu dibuka hanya untuk orang-orang yang beriman dan beramal saleh? Ini tampaknya menyangkut mekanisme pemberdayaan komunitas. Itulah mengapa selain iman dan amal saleh, Allah juga menyebut ciri penyertaan yang lain seperti tawasau bilhaqi wa tawasau bisshabr (saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran), termasuk garansi bagi komunitas pengecualian itu seperti falahum ajrun gharu mamnun (bagi mereka pahala yang tidak terputus). Ini berarti, sekalipun orang-orang yang beriman juga termasuk manusia yang berpotensi merugi, mereka telah memiliki cara untuk mengeliminasi potensi itu sedemikian rupa. Dengan saling mengingatkan dan menjaga, iman dan amal saleh dapat melanggengkan mereka dalam komunitas pengecualian itu.

Sumber: Majalah Annida dengan perubahan       

  

Related Posts

Tidak ada komentar:

Recent Posts