📗 Istilah-Istilah Dalam Perdagangan Saham Di Indonesa
1. Akumulasi
Aksi mengumpulkan atau membeli barang dalam jumlah besar.
2. ARA
Auto Reject Atas adalah batas maximal kenaikan harga saham dimana saham bisa diperjual belikan dalam satu hari
3. ARB
Auto Reject Bawah adalah batas maximal penurunan harga saham dimana saham bisa diperjual belikan dalam satu hari
4. AD
Average Down adalah tambah beli saham ketika harga saham lebih rendah dari harga beli kita. Biasanya setelah average down maka harga saham kita rata-rata nya menjadi lebih rendah daripada sebelumnya
5. AU
Average Up adalah tambah beli saham ketika harga saham lebih tinggi dari harga beli kita hingga rata-rata saham juga menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.
6. MAMA
Market Maker adalah pihak yang memiliki modal besar dan mampu menggerakkan harga.
7. Bandarmologi
Analisa yang fokus pada pergerakan akumulasi dan distribusi suatu saham.
8. Bearish
Kondisi pasar yang sedang turun.
9. BrokSum
Broker Summary adalah rekap transaksi penjualan dan pembelian broker pada suatu waktu.
10. Bid
Harga yang diminta oleh pihak yg ingin membeli saham.
11. Bocuan
Rugi atau loss.
12. Bullish
Kondisi pasar yang sedang naik
13. Buki
Buang kiri = haki
14. Capital
Modal
15. CG
Capital Gain adalah keuntungan yang didapat dari kenaikan harga saham.
16. Cuan
Untung
17. CL
Cut loss atau menjual dalam posisi rugi.
18. Cuan kotos-kotos
Untung gede
19. Cuci piring
Ketika harga saham sudah naik tinggi dan kita baru masuk, kemudian harga turun dan kita yang kebagian ruginya
20. Copet
Sama dengan scalper
21. Crossing
Transaksi tutup sendiri atau transaksi yg dilakukan di pasar nego.
22. Demand
Area permintaan harga
23. Dividen
Bagi hasil dari perusahaan atas saham yg kita beli
24. Dibuka Gemboknya
Saham yang sudah dibuka suspensinya dan bisa diperdagangkan kembali
25. Distribusi
Aksi menjual dalam jumlah besar.
26. Downtrend
Trend saham yang turun
27. Efek
Bukti kepemilikan atas suatu perusahaan
28. FA
Fundamental analysis atau analisa yang fokus pada kondisi fundamental perusahaan berdasarkan laporan keuangannya
29. Fair value
Harga yang wajar atas suatu saham
30. Fast Trade
Jual dan beli saham pada hari yang sama
31. FP
Floating Profit adalah keuntungan yang belum terealisasi karena saham belum dijual
32. FL
Floating loss adalah kerugian yang belum terealisasi karena saham belum dijual
33. Frekuensi
Berapa kali saham ditransaksikan
34. Foreign
Pihak asing
35. Gainers
Saham-saham yang kenaikannya paling tinggi
36. HAKA
Hajar kanan atau beli pada harga offer (harga penawaran)
37. HAKI
Hajar kiri atau jual di harga bid (permintaan) atau dibawahnya
38. Harga Average
Harga rata-rata
39. High52
Harga tertinggi saham dalam 52 minggu
40. Hold
Memegang saham
41. IMHO
In my humble opinion atau menurut pendapat saya
42. Institusi
Pihak dengan modal yang besar dan sumber daya pendukung yang besar
43. IV
Intrinsic value adalah persepsi kita atas value sebenarnya dari suatu saham atau nilai yang terkandung dalam suatu saham
44. Jebol support
Saham yang menembus level supportnya
45. Kopdar
Kopi darat atau bertemu langsung
46. Ketinggalan kereta
Harga sudah naik tinggi padahal kita belum membelinya
47. LK
Laporan keuangan
48. Lot
Ukuran untuk membeli dan menjual saham.
1 lot = 100 lembar saham
49. Low52
Harga terendah saham dalam 52 minggu
50. Market Cap
Perkalian antara semua jumlah lembar saham yang dimiliki emiten dengan harganya di pasar
51. Menangkap pisau jatuh
Membeli pada saat harga saham sedang turun
52. Mantul
Mantap betul
53. Memantul
Harga yg sudah turun namun mampu naik kembali
54. Movers
Saham-saham yang menjadi penggerak perdagangan saham di bursa
55. MOS
Margin of Safety adalah selisih antara harga wajar suatu saham dengan harganya saat ini di pasar dan memberikan jaring pengaman bagi investor untuk membelinya
56. Nett buy
Beli bersih.
57. Nett sell
Jual bersih.
58. Nyangkut
Kondisi dimana kita mengalami kerugian namun sahamnya belum dijual.
59. Offer
Harga yg ditawarkan oleh pihak yang ingin menjual saham.
60. Pasar Reguler
Pasar dimana proses jual beli saham berlangsung dengan tawar menawar.
61. Pasar Nego
Pasar dimana proses beli & jual langsung dilakukan antara pembeli melalui perantara Sekuritas. Biasanya apabila saham sudah sulit di jual dipasar reguler, maka akan dijual dipasar nego karena Pasar nego tidak mengikuti fraksi harga sama seperti pasar reguler. Atau apabila memang ada pihak-pihak yang ingin membeli dijumlah dan harga yang lebih besar namun tidak memungkinkan melalui mekanisme pasar reguler.
62. Pom Pom
Ajakan membeli suatu saham tapi malah yang mengajak menjual saham tersebut.
63. Position Trader
Hampir sama dengan swing trader namun jangka waktu hold sahamnya bisa hingga beberapa tahun.
64. PUBEX
Public Expose adalah paparan perusahaan tentang kondisi perusahaan kepada investornya
65. Watchlist
Kumpulan saham yang sedang diincar.
66. Range
Rentang harga.
67. RDN
Rekening Dana Nasabah atau rekening saham untuk transaksi saham.
68. RTN
Rekening Tabungan Nasabah untuk menerima kiriman uang dari RDN.
69. Retail
Pihak dengan modal yang terbatas.
70. Resisten
Garis pada grafik saham yang menunjukkan batas tertinggi dimana saham bisa naik dan seringkali ketika menyentuh garis tersebut harga akan cenderung turun.
71. RI
Right Issue adalah hak yang diberikan kepada investor lama yang sudah memegang suatu saham untuk membeli penambahan saham baru yang diterbitkan perusahaan.
72. RS
Reverse Stock adalah jumlah sahamnya dikurangi namun harga sahamnya dinaikkan sesuai dengan rasio reverse stocknya
73. RUPS
Rapat Umum Pemegang Saham adalah forum atau rapat dari pengendali perusahaan dan investor yang memiliki wewenang untuk menentukan kebijakan dan arah perusahaan kedepannya.
74. Saham IPO
Saham Initial Public Offering atau saham yang baru pertama kali terdaftar di pasar BEI.
75. Saham Gorengan
Saham yang fluktuasi pergerakan harganya tinggi
76. Saham Blue Chip
Saham yang memiliki fundamental yang kuat dan market cap yang besar.
77. Saham Gocap
Saham yang harganya 50 perak dan biasanya sulit untuk diperdagangkan.
78. Scalper
Jenis trader yang beli dan jual saham pada hari yang sama atau jangka waktunya jam-jaman.
79. Sideway
Trend saham yang tetap, tidak naik atau tidak turun.
80. Serok
Membeli saham diharga bawah.
81. Sekuritas
Perusahaan perantara antara investor dan perusahaan. Biasanya investor membeli saham milik perusahaan melalui sekuritas.
82. SL
Stop Loss atau harga yg sudah kita tentukan sebelumnya untuk menjual saham demi membatasi kerugian
83. SP
Stock Pick adalah rekomendasi saham yang bisa dibeli.
84. Suspend
Penghentian sementara perdagangan saham tertentu oleh BEI
85. Support
Garis pada grafik saham yang menunjukkan batas terendah dimana saham bisa turun dan seringkali ketika menyentuh garis tersebut harga akan cenderung memantul naik.
86. SPM
Sekolah Pasar Modal atau pelatihan yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia.
87. Swing Trader
Jenis trader yang beli saham di support dan jual di resisten, bisa hold saham beberapa minggu hingga beberapa bulan
88. Suhu
Orang yang dianggap lebih pintar atau lebih hebat atau orang yang bisa kita anggap sebagai panutan.
89. Shares
Lembar saham.
90. Supply
Area penawaran harga.
91. SS
Stock Split adalah pemecahan lembar saham menjadi lebih besar dengan rasio tertentu di harga yang lebih murah. Contoh: stock split PTSN 1:5, maka apabila harga saham lama 1 saham = 1.500, maka setelah stock split maka 1 saham menjadi 5 saham dengan harga 300 (1.500:5).
92. TA
Technical Analysis atau analisa yang fokus pada pergerakan harga saham.
93. TO
Tender Offer adalah penawaran untuk membeli perusahaan di harga yang lebih tinggi dari harga pasar dan bertujuan untuk menguasai perusahaan tersebut
94. TP
Take Profit adalah menjual saham lebih tinggi dari harga beli / menjual dalam posisi untung
95. Trading
Aktipitas beli & jual saham
96. Trader Receh
Retail dengan modal terbatas
7. TTM
Twelve Trailing Month = 12 bulan berjalan.
Jadi, kalau misalnya sekarang Q2 2019, berarti yang dimaksud TTM adalah penjumlaham Q2 2019 + Q1 2019 + Q4 2018 + Q3 2018.
98. Uptrend
Trend saham yang naik.
99. Value Investing
Analisa saham untuk menentukan harga wajar suatu saham.
100. Value Investor
Pihak yang berinvestasi berdasarkan metode value investing.
101. Volume
Jumlah lembar saham yang ditransaksikan dalam suatu periode.
102. Warrant
Hak untuk membeli saham induk dari warrant di harga dan waktu yang telah ditentukan. Biasanya diberikan pada saat perusahaan IPO.
#YukNabungSaham
Sumber @syariahsaham dan http://bit.ly/fuadiano
Tidak ada komentar:
Posting Komentar