--> Juli 2013 | Griya Ide dan Ilmu

Indahnya Berbagi Ilmu dan Ide

Selamat Datang Semoga Bermanfaat

Kamis, 25 Juli 2013

HIKMAH PUASA

HIKMAH PUASA


            Sobat, pada psoting yang lalu saya berbagi tentang Sejarah Puasa, Do’a Saat Puasa, Do’a dan Bacaan pada Saat Puasa, dan kali ini saya akan akan berbagai, tentang Hikmah Puasa.
Ibadah puasa mempunyai manfaat bagi kesehatan fisik dan mental, di samping sebagai penghapus dosa-dosa bagi orang yang mengerjakan secara ikhlas. Berikuti ini himah puasa :
1. Bulan diturunkannya Al-Qur’an (Syahru Nuzulil Qur’an) tepatnya tanggal 17 Ramadhan, sebagai mana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah: 185:

“Bulan Ramadhan itu, bulan diturunkan padanya Al-Qur’an, yang menjadi petunjuk bagi manusia dan penjelas dari pedoman serta pemisah antara yang haq dan yang batil”.

Dan firman Allah dalam Surat Al-Qadar: 1-5
”Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an itu pada malam qadar. Tahukah engkau apakah malam qadar itu? malam qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Para malaikat serta malaikat Jibril pada malam itu turun dengan izin Tuhan mereka untuk segala urusan. Malam itu sejahtera sampai terbit fajar”.

2. Allah akan menghapus dosa-dosa orang yang berpuasa Ramadhan. Sabda Rasulullah SAW :
Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramdhan dan mengetahui batas-batasnya, dan ia menjaga diri dari segala yang patut dijaganya, maka dihapuskan dosanya yang telah lalu”. (HR. Ahmad dan Al-Baihaqy dengan sanad yang baik).

3. Orang-orang berpuasa pada bulan Ramadhan, mulut dan tubuh mereka pada hari Qiamat akanAllah SWT buat wangi lebih wangi dari wangi minyak kasturi  seabagai mana hadist dariAbi Hurairah yang diriwayatkan Imam Ahmad, Muslim dan An-Nasai’.

4. Ibadah puasa adalah ibadah yang akan memasukan kita dalam surga dan ibadah yang tidak ada tandingannya. Sebagai mana Hadist Riwayat Ahmad dan An-Nasai’.

Hikmah puasa di atas hanya mencakup akhirat, sedangkan hikmah puasa bagi fisik dan kesehatan jasmani, seperti pendapat beberapa ahli kesehatan berikut:

1. Mencegah berbagai penyakit jasmani seperti penyakit usus, penyakit kencing manis dan sebagai perawatan terhadap penyakit buah pinggang kronis. Hal ini dikemukakan oleh dokter Abdul Azis Ismail dari Mesir.

2. Dapat menyembuhkan penyakit perut, darah tinggi dan penyakit urat. Ini dikemukakan Dr. Mas Fadon dari Amerika Serikat.

3. Dapat membantu menghambat penuaan dini. Ini pendapat seorang sarjan biokimia Rusia, Vladimir Niktin.

4. Puasa dapat berguna untuk menguatkan pertahanan kulit terhadap penyakit-penyakit kulit. Demikian pendapat Dr. M. Al-jauhari, guru besar penyakit Universitas Cairo.

Sementara itu Hikmah Puasa bagi kesehatan jiwa dan rohani di antaranya :

  • Mendidik agar manusia berjiwa sabar, tabah dan tidak gentar dalam menghadapi kehidupan.
  • Mendidik agar manusia menjauhi sifat-sifat kebinatangan dan harus memiliki sifat yang luhur.
  • Menanamkan rasa kasih sayang terhadap sesama manusia.
  • Mendidik seseorang agar dirinya membagi waktu.

Demikianlah di antara Hikmah Puasa yang dapat saya bagikan saat ini jiwa masih ada hikmah yang lain boleh ditambahkan di kolom komentar. Terimaksih telah mampir di blog saya dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Selamat berpuasa. :-)




Senin, 22 Juli 2013

no image

DO’A SAAT PUASA DAN ‘ITIKAF

DO’A SAAT PUASA DAN ‘ITIKAF

Sobat, tidak terasa saat ini kita hampir dipertengahan bulan Ramadhan. Mumpung bulan suci ini belum berakhir masih banyak waktu untuk mengebut dan memperbanyak ibadah. Dan meraih target ibadah yang akan kita tingkatkan pada bulan Ramadhan ini. Mungkin di antara sobat ada yang menargetkan tadarus Al-Qur’an, shalat sunnah, shadaqoh, silaturrahim, i’tikaf dan banyak lagi. Yang penting target ibadah itu meskipun sedikit tapi tercapai dari pada banyak tapi tidak ada yang tercapai satu pun.
Kali ini saya akan berbagi do’a yang sangat baik sekali isinya—apa lagi di bulan suci Ramadhan ini—sebaiknya kita banyak beribadah seperti ibadah-ibadah yang saya sebutkan di atas. Dari pada kita ngobrol yang tidak jelas atau nonton telivisi terus, tidur terus lebih baik kita berdzikir atau membanyak baca do’a.
Do’a ini baik sekali dibaca pada saat sedang melaksanakan ibadah puasa—apa lagi kalau sedang i’tikaf di masjid itu lebih utama atau tidak sedang puasa juga tidak apa-apa. Langsung saja do’anya berikut ini :

اَللّهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فاَعْفُ عَنّي
Allahumma innaka ‘afuwun karim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni...
“Ya Allah sesungguhnya Engkau Pengampun Yang Maha Mulia, Kau menyenangi ampunan, maka ampunilah dosa-dosaku. Amiin....!

Moga do’a ini bermanfaat bagi kita untuk mengisi hari-hari di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Selamat Beribadah Puasa. J



Kamis, 18 Juli 2013

SEJARAH PUASA DAN DEFINISINYA

SEJARAH PUASA DAN DEFINISINYA


            Puasa dalam bahasa Arab disebut Shiyam atau shaum—keduanya sama-sama kata dasar dari kata kerja sha-wa-ma—yang secara etimologis berarti menahan dan tidak bepergian dari satu tempat ke tempat lain. Shiyam atau shaum merupakan qiyam bila ‘amal, yang berarti ‘beribadah tanpa bekerja’.  Dikatakan ‘tanpa bekerja’ karena puasa bebas dari gerakan-gerakan yang telah ditetapkan dirukunkan seperti shalat. Dalam Al-Ausi Ibnu Durayd mengatakan bahwa segala sesuatu yang diam dan tidak bergerak, berarti sesuatu itu shiyam atau sedang berpuasa.

            Ibnu Mandzur, pakar sejarah bahasa Arab, dalam hasil pelacakannya atas asal-muasalnya kata, mendefinisikan shaum sebagai “hal meninggalkan makan, minum, menikah dan berbicara”. Definisi ini adalah definisi paling asli dan sahih dalam sejarah bahasa Arab. Di sini, sifat ‘menahan’ menjadi titik atau letak perbedaan antara puasa dengan amal ibadah yang lainnya. Apapun mal ibadah seseorang, pasti akan dapat diketahui dari  sisi dhahir atau luarnya, seperti shalat, haji dan sebagainya.  Tetapi, untuk puasa tidak bisa diketahui dan tidak bisa diperhatikan dengan gerakan-gerakan dzahir atau fisik.

            Puasa pada bulan Ramadhan telah disyariatkan kebali kepada manusia, tidak hanya kepada umat Muhamad Shallallahu ‘alahi wassalam, setelah sebelumnya dibelokkan oleh umat-umat terdahulu. Ini bisa diterima karena kemunculan Nabi Muhamad Shallallahu ‘alahi wassalam adalah meluruskan memperkuat kembali syariat-syariat dari Tuhan yang telah diselewengkan umat-umat terdahulu.

            As-Suday menyatakan bahwa orang-orang Nasrani sebenarnya telah memiliki syariat puasa di bulan Ramadhan. Tetapi, karena mereka merasakan berat, mereka menyelewengkannya dengan berpuasa di waktu antara musim dingin dan musim panas, serta menambah beberapa hari. Beberapa hari tambahan itu dengan perincian masing-masing sepuluh sebelum dan sesudah bulan yang disepakati ulama mereka. Sehingga mereka berpuasa selama lima puluh hari.

            Sedangkan agamawan Yahudi, yang juga memiliki syariat puasa di bulan Ramadhan, menggantinya dengan puasa sehari dalam setahun. Hal itu, dalam informasi yang dimiliki Syihabudin Al-Alusi, penulis Tafsir Ruhul Ma’ani, merupakan klaim mereka bahwa hari itu adalah hari tenggelamnya Fir’aun dan tentaranya di Laut Merah.

            Dalam kitab Perjanjian, salah satunya di Ezra 8:21, memang diinformasikan secara indikatif adanya syariat-syariat puasa dalam Kristen, tetapi tidak secara terperinci disebut apa yang dimaksud dengan puasa, selama berapa lama dan diwajibkan pada bulan apa. “Kemudian di sana, di tepi sungai Ahawa itu, akau memaklumkan puasa supaya kami merendahkan diri di hadapan Allah kami dan memohon kepada-Nya jalan yang aman bagi kami, bagi anak-anak kami dan segala harta benda kami”. Tidak ada keterangan-keterangan lain di kitab Perjanjian yang menerangkan lebih jauh tentang puasa tersebut.

            Dalam konteks sejarah yang lain, syariat puasa tampaknya benar-benar menjadi syariat setiap umat. ‘Aisyah RA meceritakan—seperti yang diriwayatkan oleh Hisyam bin ‘Urwah—bahwa orang-orang Quraisy biasa menjalankan puasa di bulan ‘Asyura, walaupun sehari saja. Namun sejak diutus nabi Muhamad SAW, puasa dilaksanakan di bulan Ramadhan. Puasa di ‘Asyura masih disyariatkan tetapi berada dalam status sunnah.

            BERBAGAI VERSI PUASA

Orang Yunani mengetahui puasa dari orang Mesir purba. Mereka berpuasa sebelum pergi berperang. Orang Romawi juga berpuasa, terutama apabila diserang oleh musuh, untuk memperoleh kemenangan. Orang Indian di Amerika Utara  mengamalkan puasa sebelum atau sedang dalam ikhtiar mendapatkan wangsit. Golongan paderi di kalangan kaum Indian Pueblo di barat daya Amerika berpuasa saat mereka menyendiri sebelum upacara utama yang berkaitan dengan pertukaran musim. Di Cina, orang lazimnya berpuasa pada suatu jangka masa yang ditentukan sebelum melakukan pengeorbanan pada malam ketika kekuatan Yang (kekuatan positif) dipercaya melakukan kitaran barunya. Adat Mesir dan Babylonia purba menganggap amlan puasa sebagai satu cara untuk menembus dosa. Dan banyak kebudayaan di dunia yang melaksanakan puasa dengan masud meredakan kemarahan dewa atau menghidupkan dewa yang mati.

Kesimpulan, ibadah puasa merupakan ibadah yang sangat tua usia. Dan sejak Islam datang, Allah sempurnakan ibadah puasa, sebagaimana Allah sempurnakan Islam itu sendiri. Sebagaimana firman Allah SWT QS. Al-Maidah: 3 “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir Telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”


                  


Rabu, 17 Juli 2013

no image

Bacaan-Bacaan Pada Bulan Ramadhan


بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

مرحبا يا رمضا ن مرحبا يا شهر صيام
Selamat Datang Ramadan Selamat Datang Bulan Puasa

Pada awal Ramadan 1434 H ini, saya memulai lagi mengisi blog ini yang sudah saya tinggalkan karena kesibukan dan kepakuman, mudah-mudahan makulum aja ya (:-  Saya akan berbagi degan Anda sekalian khususnya umat Muslim agar kita tidak lupa dengan do'a dan niat-niat yang sering kita baca pada Bulan Suci Ramadan agar kita tidak lupa.  


Doa Keramas Sebelum Puasa Bulan Ramadan

اللهمّ حرّم شعرى و بشرى من النّار  



Niat Puasa Bulan  Ramadhan

نويت صوم غد عن اداء فرض الشهررمضان هذه السنة ايمانا واحتسابا فرضا لله تعالى 


Doa Berbuka Puasa

اللهم لك صمت وبك آمنت وعلى رزقك افطرت برحمتك يا ارحم الراحمين



Niat Shalat Tarawih

اصلّى سنّة التّراويح ركعتين مستقبل القبلة اداء مأموما لله تعالى



Niat Shalat Witir 1 Raka'at

اصلّى سنّة الوترركعةً مستقبل القبلة مأموما لله تعالى



Inilah bacaan-bacaan yang sering kita baca pada Bulan Suci Ramadan dan pada kesempatan lain saya akan tambah dengan bacaan dan do’a yang lainnya. Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadan 1434 H. Semoga puasa kita diterima di sisi Allah Subhanahu Wata ’alaa.  Amin... 
DOWNLOAD KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA

DOWNLOAD KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA

Assalamualaikum...
Hi, 
Kali ini griaide akan berbagi software Kamus Besar Bahasa Indonesia. Software KBBI ini sangat simpel dan pleksibel cocok sekali bagi Anda para pengajar bahasa atau siapa saja yang berminat untuk lebih memperdalam bahasa Indonesia walaupun kita sudah menggunakan bahasa Indonesia namun bahasa Indonesia setiap saat berkembang mengikuti zaman seiring berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan teknologi. Selain itu untuk mempertebal rasa nasionalismen kita jangan samapai Bahasa Indonesia dikalim lagi oleh negara asing. 
Langsung saja bagi yang berminat klik link download ini...

no image

Lowongan Kerja

Lowongan Dari Allah Ta’ala

Apa yang harus kita lakukan dengan sebuah pengecualian? Ini pertanyaan yang mendasar, sebab pengecualian adalah keputusan Allah yang diambil setelah Dia melakukan generalisasi terhadap seluruh manusia. Dalam hal kerugian, misalnya, Allah berfirman innal insana lafi khusr (sesungguhnya manusia dalam keadaan rugi). Kalimat ini mencerminkan generalisasi Allah terhadap kita, sekaligus juga peringatan bahwa siapa saja, sepanjang dia manusia, memiliki potensi merugi. Begitu juga ketika Allah memukul rata manusia sebagai mahluk dengan anugrah penciptaan yang ahsani taqwim (sebaik-baik penciptaan) seraya kemudian mencampakkannya ke asfala saafiliin (jurang neraka).

Pengecualian yang kemudian Dia lakukan adalah dengan pertama-tama menyebutkan ciri-ciri—dan pada umumnya ciri-ciri itu seragam: illadziina aamanuu (kecuali orang-orang yang beriman). Inilah yang membuat pertanyaan di awal Catatan  ini terasa mendasar, sebab pengecualian menyangkut secara langsung nasib jangka panjang umat manusia. Apalagi, setelah mengetahui efek generalisasi itu, pertanyaan itu memberikan turunan yang menukik tajam: termasuk kemanakah kita dikelompokkan? Apakah kita ada di dalam pengecualian itu; atau sebaliknya? Terasa makin berat saja pengecualian itu sebab Allah tidak spesifik menyebutkan ciri komunitas kekecualian itu. Kata kuncinya hanya iman dan amal saleh. Ini berarti siapa pun bisa dikecualikan dan bisa juga tidak. Dengan demikian, pengecualian itu adalah “lowongan” dari Allah kepada kita. Apakah kita sanggup memenuhi kualifikasi yang diinginkan-Nya atau tidak?
Nah, mumpung lowongan dari Allah belum ditutup, mari kita mengirimkan lamaran.

Mengapa lowongan itu dibuka hanya untuk orang-orang yang beriman dan beramal saleh? Ini tampaknya menyangkut mekanisme pemberdayaan komunitas. Itulah mengapa selain iman dan amal saleh, Allah juga menyebut ciri penyertaan yang lain seperti tawasau bilhaqi wa tawasau bisshabr (saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran), termasuk garansi bagi komunitas pengecualian itu seperti falahum ajrun gharu mamnun (bagi mereka pahala yang tidak terputus). Ini berarti, sekalipun orang-orang yang beriman juga termasuk manusia yang berpotensi merugi, mereka telah memiliki cara untuk mengeliminasi potensi itu sedemikian rupa. Dengan saling mengingatkan dan menjaga, iman dan amal saleh dapat melanggengkan mereka dalam komunitas pengecualian itu.

Sumber: Majalah Annida dengan perubahan       

  

Senin, 15 Juli 2013

no image

Do'a Ketika Galau

DO’A KETIKA GALAU

Sobat, kali ini saya akan berbagi do’a ketika galau agar galaunya cepat hilang insyaAllah... Moga bermanfaat...

اَللّهُمَّ فَرِّجَ الهَمّ وكَاشِف الغَمّ وَمُجِيبَ دَعْوَةِ المُضْطَرِّينَ رَحِمَنَ الدَّنْيَا وَالآخِرَةِ وَرِحَمَهُمَا. اَنْتَ تَرْحَمُنِى فَارْحَمْنِى بِرَحْمَةٍ تُغْنِيْنِى بِهَا عَنْ رَحْمَةٍ مَنْ سِوَاكَ  آمين   

Allahumma farrijal hamma wa kasyifal ghammi wa mujiba da’watal mudhtharin rahmanad dunya wal akhirah wa rahimahuma. Anta tarhamuni farhamni birahmatin tugnini biha ‘an rahmatin man siwaaka.

Ya Allah, yang berkuasa menyingkap kegalauan,
Engkau yang mampu menghilangkan segala kesedihan,
Engkau Zat yang Maha Menjawab permohonan orang yang terdesak.
Engkau yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang di dunia dan akhirat.
Engkau senantiasa merahmatiku, maka rahmatilah aku dengan rahmat yang mencukupkanku dari meminta kepada selain Engkau. Amin ....